Kejadian 2 : 31-35
Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.
Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: “Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.”
Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku.” Maka ia menamai anak itu Simeon.
Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi.
Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.
Tuhan memberkati Lea dengan keturunan karena Dia melihat Yakub lebih mencintai Rahel. Lea memberi nama anak-anaknya dengan arti seperti ayat-ayat di atas.
Ruben dan Simeon dinamai dengan harapan suaminya semakin mencintai karena sudah memberikan keturunan. Namun setelah melahirkan Yehuda barulah Lea sadar, bahwa dia tidak perlu menuntut dicintai oleh suaminya, karena selama ini Tuhanlah yang benar-benar mengasihi dia. Oleh karena itulah arti nama Yehuda adalah bersyukur kepada Tuhan.
Bro Sis,
Tidak salah mengharapkan kasih dari orang-orang yang kita cintai. Kita memang patut berharap cinta dari istri, suami, anak dan orang tua serta sahabat dan orang-orang terdekat. Terkadang kita memberi dan melayani dengan harapan mendapatkan perhatian,penghargaan dan cinta dari orang-orang yang kita kasihi.
Namun ketahuilah bahwa ada Tuhan yang selalu mencintai kita bahkan sejak awal kita dibentuk dalam kandungan ibu dan sampai akhir menutup mata. Tuhan yang akan selalu memperhatikan, menjaga dan memberikan segala yang kita butuhkan.
Lea akhirnya sadar bahwa hanya kepada Tuhanlah kita patut bersyukur karena hanya Dialah yang benar-benar tulus mengasihi. Kasih dari orang-orang hanyalah bonus bagi kita.
🕯️Sebagai pribadi yang baperan, perenungan ini sangat membuka mata hati saya bahwa kasih dan pelayanan yang saya berikan kepada orang-orang yang saya kasihi BUKAN UNTUK saya dikasihi kembali, melainkan KARENA saya sudah dikasihi oleh Tuhan. Firman hari ini sangat membantu saya untuk lebih bersemangat dalam mengasihi dan melayani.
‘Let us love because we have been loved and not to be loved’
(Marilah kita mengasihi karena kita sudah dikasihi dan bukan untuk dikasihi)