“Grup ini harus bertumbuh ini dan itu!”
“Gereja kita sekarang kurang mengasihi!”
“Pemimpin seharusnya kasih contoh donk!”
“Pemerintah seharusnya melakukan ini dan itu!”
Pernah punya pikiran seperti ini?
Roma 12:3, 16 (TB) Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Dua kali di Roma pasal 12 Paulus mengingatkan untuk tidak memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kita pikirkan.
Apakah perkara – perkara yang tinggi itu?
Menurut keyakinan saya perkara yang tinggi adalah hal-hal di luar diri yang tidak mampu saya ubahkan. Di luar Circle Of Influence, kalau bahasa keren bukunya.
👉 Kita tidak mampu mengubahkan pasangan, tapi kita bisa mengubah diri untuk menjadi pasangan yang lebih baik.
👉 Kita tidak bisa mengubahkan anak, tapi kita bisa menjadi orang tua yang good enough.
👉 Kita tidak bisa membuat grup kecil untuk bersatu mendukung 100%,tapi kita berinisiatif melakukan lebih dahulu.
👉 Daripada menunggu jemaat untuk mengasihi, bagaimana kalau kita saja dulu yang mengasihi?
👉 Daripada mengharapkan pemimpin kasih contoh, bagaimana kita saja yang jadi contohan?
👉 Daripada mengharapkan orang lain meminta maaf, bagaimana kalau kita mengampuni saja lebih dahulu?
👉 Daripada menyalahkan pemerintah, bagaimana kita aja yang pake helm dan buang sampah pada tempatnya?
Daripada berpikir hal-hal tinggi di luar kemampuan kita, bagaimana jika mulai dari diri kita lebih dahulu?
🕯 Sebagai seorang melankolis perfeksionis dengan baper kronis, memikirkan hal-hal yang tinggi di luar apa yang bisa saya ubahkan, memperparah penyakit saya tersebut.
🕯 Beruntung saya punya Tuhan yang sabar menunjukkan jalan – jalan yang benar. Saya sadar bahwa yang butuh saya ubahkan adalah diri saya dahulu. Mulai dari menjadi suami dan pribadi yang berbelas kasih dan menerima, mulai berinisiatif saja dahulu, mulai dari melakukan apa yang bisa lakukan dan mengubahkan apa yang saya bisa ubahkan.
Bro Sis,
Sekali lagi, jangan pikirkan perkara-perkara yang terlalu tinggi!
Arahkan saja dirimu pada hal-hal yang sederhana!
Ubahkan saja yang kamu bisa ubahkan!
Ubahkan saja dirimu sendiri terlebih dahulu!
Seperti lirik lagu Man In The Mirror ciptaan Michael Jackson :
I’m starting with the man in the mirror
I’m asking him to change his ways
And no message could have been any clearer
If you want to make the world a better place
Take a look at yourself and then make a change