Bagi kebanyakan kita, kuk memiliki makna beban kehidupan ini. Hal ini sama sekali tidak salah, namun menurut saya kurang lengkap :
Matius 11 : 29, 30 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kuk dipasangkan kepada lembu supaya dia dapat melakukan pekerjaan membajak. Artinya dengan dipasangkannya kuk, sang lembu bisa menjadi hewan yang produktif.
Ketika Tuhan Yesus memanggil kita untuk belajar memikul kuk, Dia mengharapkan kita menjadi seorang kristen yang produktif membajak ladang-Nya. Dia bahkan menuntut kita untuk menghasilkan panen yang berlimpah bagi Kerajaan-Nya.
Beban yang dipasangkan kepada kita justru menjadikan kita semakin energik, bermanfaat dan menguntungkan bagi Tuhan dan kerajaan-Nya.
🕯️Perenungan hari ini menyadarkan bahwa beban yang saya pikul selama ini justru menjadikan saya semakin produktif. Masalah apapun yang Tuhan Yesus ijinkan terjadi bertujuan untuk menciptakan pribadi yang bertambah kuat dan semakin menghasilkan.
Bro Sis,
Beban apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupmu?
- Masalah rumah tangga atau keluarga?
- Kesulitan keuangan?
- Penderitaan dan sakit penyakit?
- Dosa dan kelemahan?
Percayalah bahwa semuanya dirancangkan untuk menjadikanmu lebih kuat!
Yakinlah itu akan mengubahkanmu menjadi lebih produktif!
Kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, dinamis, efektif dan semakin bermanfaat!
“Those who bear life’s weight with grace find strength to quicken every pace.”
Bapa di Sorga, terima kasih untuk kuk yang Engkau pasangkan dalam hidup kami. Ajar kami untuk memikulnya dengan rendah hati dan kelembutan, seperti yang Yesus ajarkan. Kiranya setiap beban dan tantangan menjadikan kami lebih produktif dan berbuah bagi Kerajaan-Mu. Dalam kesulitan, beri kami kekuatan dan hikmat agar kami semakin kuat, bermanfaat, dan efektif di ladang-Mu. Amin.
Photo by Varun Verma on Unsplash