Tuhan itu Mahaadil sekaligus Mahakasih.
Jika karena kasih, Dia mengampuni setiap dosa yang manusia lakukan, bagaimanakah mungkin itu disebut adil?
Jika keadilan – Nya diberlakukan, maka semua akan mati karena dosa dan pelanggarannya, di manakah kasih?
Jadi, bagaimana kedua karakter itu bisa diwujudkan secara bersamaan?
Efesus 2:1, 4-5 (TB) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan —
Ya, salib Kristus adalah jawabannya. Salib Kristus mewujudkan kasih dan keadilan Tuhan. Dengan kematian Yesus Kristus, seluruh murka Allah atas dosa manusia ditumpahkan. Itu semua terjadi karena Allah begitu mengasihi manusia.
Oleh karena itu, masih adakah dari kita yang menganggap Tuhan tidak mengasihi? Masih adakah dari kita yang mempertanyakan keadilan Tuhan?
🕯 Sebagai pribadi dengan latar belakang baperan, saya sering merasa diperlakukan tidak adil. Baik itu oleh keluarga, guru atau dosen, teman sekolah atau kuliah, brothers sisters dll.
🕯 Tuhan baik. Memahami bahwa saya sudah begitu dikasihi oleh-Nya membantu saya untuk tidak lagi merasa perlu diperlukan adil oleh orang lain. Saya menggantinya dengan berbelas kasih kepada orang lain, dan itu sangat membantu saya bertumbuh menjadi seorang kristen yang sehat.
Efesus 2:8 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.
Bro Sis,
Saya rasa sudah cukuplah bagi kita untuk menuntut kasih dan keadilan dari satu sama lain.
Saatnya bagi kita sekarang untuk berbagi kasih karunia berlimpah yang kita miliki.
Waktunya kita semua bertumbuh dalam belas kasih dan menerima satu sama lain.
“For grace is given not because we have done good works, but in order that we may be able to do them.”
– Saint Augustine of Hippo