Surat Ibrani 11 ayat 1 berkata bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Hal ini memang benar adanya. Namun iman kristen bukan sekadar berlandaskan pada hal-hal yang berbau superstisi atau tahayul. Kita tidak dicekoki untuk percaya dongeng-dongeng yang enak didengar telinga :
Lukas 1 : 1-4
Teofilus yang mulia,
Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
Dokter Lukas berusaha keras untuk mengumpulkan fakta-fakta dari begitu banyak saksi mata mengenai Injil Yesus Kristus. Bahkan ia sendiri menjadi bagian dari saksi mata tersebut. Dengan begitu teliti dan terstruktur dia mengumpulkan bukti dan menuliskan kedua jilid bukunya. Tujuannya apa? Supaya iman kita memiliki dasar yang pasti.
Bro Sis,
Our Faith Founded On Fact!
Iman kita didasarkan oleh fakta!
Mengapakah kita percaya kepada Injil Kristus? Mengapakah kita ingin mengikuti dan hidup seperti diri-Nya? Karena hal itulah yang benar. Titik.
Dan jika berita tentang Yesus Kristus adalah fakta, maka setiap perkataan-Nyapun adalah kebenaran yang 100% harus kita ikuti.
🕯️Terkadang di masa kebodohan timbul keinginan di hati saya untuk tidak mau lagi hidup dalam perkataan Yesus. Saya mau hidup di luar Injil! Namun saya takut, karena dengan demikian saya mengambil keputusan untuk hidup di luar kebenaran.
🕯️Saya selalu disadarkan bahwa sesulit-sulitnya hidup dalam kebenaran, tetap lebih susah hidup di luar firman. Oleh karena itu, meskipun jatuh bangun dan terseret-seret saya tidak pernah mau keluar dari Injil Kristus.
Bro Sis,
Iman kristen adalah fakta.
Percayalah bahwa penderitaan di luar sana jauh melebihi kesulitan hidup dalam kebenaran.
Karena kesusahan hidup benar membawa pemurnian, namun dukacita dunia membawa kehancuran.
Pilihan ada di tangan kita.
Hendaklah kita berkata seperti Petrus :
“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.”
Tuhan yang penuh kasih,
Kami bersyukur atas iman yang Engkau anugerahkan, yang berlandaskan kebenaran dan bukan dongeng. Terima kasih untuk firman-Mu yang menjadi dasar hidup kami dan memurnikan kami meski di tengah kesulitan.
Tolong kami untuk terus berpegang teguh pada kebenaran-Mu, meskipun terkadang jatuh dan terseret. Ingatkan kami bahwa di dalam-Mu ada hidup yang kekal dan sukacita sejati.
Bimbing kami agar senantiasa memilih jalan-Mu, sebab hanya perkataan-Mu yang memberikan kehidupan. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.