Alasan Menerima Didikan Tuhan Dengan Lapang Dada 

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study Tak ada komentar pada Alasan Menerima Didikan Tuhan Dengan Lapang Dada 
Little girl feeling sad while her father is scolding her.

 

 

“Sky, ke sini dulu. Papa minta maaf sudah banyak bentak – bentak Sky hari ini.. Maaf ya.. “

“Iya… “kata Sky sambil datang memelukku. 

 

Yesaya 27:6-7 (TB)  Pada hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya. 

Apakah TUHAN memusnahkan umat-Nya seperti Ia memusnahkan orang yang memusnahkan mereka? Atau apakah Ia membunuh umat-Nya seperti Ia membunuh orang yang membunuh mereka?

 

Sebagai orang tua, saya banyak berbuat kesalahan dengan menaikkan nada kepada anak-anakku pada hal-hal yang kecil. Mereka hanya berkelakuan sesuai umurnya. Terutama Sky, dia adalah anak gadis balita cantik yang cerewet dan suka cari perhatian pada orang tua yang dia sayang. Terkadang terlalu over sehingga ‘mengganggu’ kegiatan papanya. Lebih daripada itu tidak ada kesalahan yang dia buat. 

 

Berbeda dengan Tuhan. Manusia begitu jahat kepada – Nya. Kita memberontak dan sebagian dari kita komplen bahkan menghujat Nama-Nya yang kudus. Kita berselingkuh dengan berhala – berhala yang menjijikkan. Wajar jika Tuhan murka dan merasa dinistakan. 

 

Namun apakah murka Tuhan akan abadi? Apakah ada niatan di hati – Nya untuk memusnahkan? Jauh daripada itu! 

 

Hati Bapa adalah agar setiap manusia ciptaan-Nya kembali dipulihkan serta masuk sorga bersama-sama dengan – Nya. Dia ingin setiap kita berakar, bertunas serta bertumbuh memenuhi muka bumi ini. Dia rindu untuk setiap kita diselamatkan. 

 

🕯 Aku lupa kemarin usia kekristenanku sudah mencapai 28 tahun. Banyak pertumbuhan dan kedewasaan yang sudah kucapai, namun jauh lebih banyak dosa dan kesalahan yang sudah kulakukan yang membuat Bapa di Sorga kecewa atau bahkan murka. 

🕯 Namun sampai hari ini aku ada semua karena belas kasih dan pengampunan – Nya. Tidak bisa kubayangkan jika murka Tuhan abadi. Tak mungkin aku hidup sampai detik ini menikmati setiap berkat kemurahan – Nya. 

 

Bro Sis, 

Hanya sesaat saja murka Bapa di Sorga, namun kasih-Nya selama – lamanya : 

 

Yesaya 54:8 (TB)  Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. 

 

Oleh karena itu, 

  • Jangan biarkan kita lari dari kasih-Nya. 
  • Terimalah tegoran dan didikan Tuhan dengan lapang dada. 
  • Karena hanya dengan itulah yang akan menjadikan kita pribadi yang lebih baik. 

 

Bagikan Ini:

Oleh Eka Karnawan

Seorang dokter gigi yang cinta Tuhan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi