“Gereja tidak bertumbuh karena kalian tidak mau mendukung program gereja kita!”
“Kami berpisah karena istri saya tidak lagi mau menghargai saya sebagai pemimpin rumah tangga.”
“Tidak! Itu terjadi karena suami kasar kepada saya!”
“Anak kami nakal dan susah diatur karena dimanjakan oleh mamanya!”
Nehemia 1:7-8 (TB) Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.
Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.
Nehemia tidak ada sangkut paut dengan perbuatan nenek moyang Israel yang tidak setia kepada Tuhan. Dia bahkan belum lahir. Namun apakah dia menyalahkan kakek neneknya? Apakah dia menunjuk pemimpin-pemimpin raja Israel – Yehuda yang lalim?
Tidak! Dia menunjuk dirinya sendiri. Dia sadar bahwa mereka yang ada saat inipun bertanggung jawab atas kehancuran Yerusalem.
🕯 Saya merasa titik balik pertumbuhan adalah ketika saya mulai berani menunjuk diri sendiri sebagai orang yang bersalah. Saya sadar bahwa saya terlalu take it personal dalam hal apapun, termasuk pernikahan. Barulah ketika menyadari, Tuhan benar-benar bisa memakai saya lebih lagi.
🕯 Saya masih jauh dari sempurna. Masih banyak titik-titik api yang bisa memicu ke-baper-an saya. Namun puji Tuhan karena sudah mengenali, lebih gampang untuk bangkit kembali.
Bro Sis,
👉 Gereja kita tidak bertumbuh, pasti ada andil dari kita. Entah itu karena dosa dan kesalahan kita sendiri, ataupun karena kita memperingatkan saudara-saudara kita yang salah. Atau bisa jadi kita tidak memberikan yang terbaik.
👉 Pernikahan kita retak pasti ada bagian kita sebagai suami atau istri yang tidak sempurna.
👉 Anak-anak kita susah diatur tentulah ada kesalahan dari masing-masing orang tua.
Oleh karena itu penting bagi setiap dari kita untuk berani mengakui kesalahan. Berani berdiri, menunjuk diri dan berkata : “Saya bersalah!”
Karena di saat itulah Tuhan akan mulai memakai kita untuk membangun.
Seperti Simon Petrus yang tersungkur di depan Yesus berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
Dan Yesus menjawab : “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
(Lukas 5:8, 10)