Terus terang saya melihat banyak bro sis yang dipanggil Tuhan terlihat lebih sengsara hidupnya lebih daripada sukacita. Bahkan saya sendiripun sering merasakan demikian.
Kejadian 12:1,2 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Dari bacaan firman Tuhan di atas sangat jelas : Abraham dipanggil Tuhan UNTUK DIBERKATI. Saya percaya bahwa kitapun dipanggil untuk mendapatkan berkat.
Namun dalam perjalanannya apa yang terjadi?
Kejadian 12:10, 14,15 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
Kelaparan di Tanah Perjanjian?! Apa tidak salah baca?
Istri diambil Firaun?! Inikah hidup yang diberkati?
Bro Sis,
Kita memang dipanggil Tuhan untuk diberkati, namun dalam proses perjalanannya kita akan menemukan banyak kesengsaraan. Apa tujuannya?
Saya percaya Yakobus 1:12 dapat menjawabnya :
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Tuhan memanggil untuk memberkati kita, namun dalam perjalanannya Tuhan juga ingin membentuk kita. Tuhan ingin kita MENJADI SEORANG YANG TAHAN UJI.
‘Besides Calling To Bless, God Wants To Make Us Humans Who Stand The Test’
🕯️Banyak impian saya mengenai pernikahan dan keluarga, keuangan dan ministri yang saya yakin Tuhan telah panggil saya dan berjanji untuk memberkati. Namun saya banyak bergumul untuk menjadi seorang yang tahan uji. Karena begitu banyak hal yang terjadi seperti 180 derajat dari yang diharapkan. Saya berharap hasil yang instan dan akhirnya membuat saya kecewa dan mulai mengasihani diri sendiri. Bahkan timbul keinginan untuk meninggalkan panggilan saya.
🕯 Perenungan hari ini meyakinkan saya bahwa untuk menerima berkat Tuhan, sayapun harus bertumbuh menjadi seseorang yang sanggup menerima segala penderitaan. Saya harus rela dibentuk menjadi seorang yang tahan uji.
Abraham dengan tekun menerima ujian dan kesengsaraan karena dia percaya setiap janji berkat Tuhan kepadanya adalah ya dan amin. Sehingga pada akhirnya dia menerima semua yang dijanjikan :
Ibrani 6:15 Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.