Ayat bacaan : https://alkitab.me/in-tb/Lukas/13/1-5
“It is true, the wicked man sometimes falls dead in the street; but has not the minister fallen dead in the pulpit? It is true that a pleasure-boat, in which men were seeking their own pleasure on the Sunday, has suddenly gone down; but is it not equally true that a ship which contained none but godly men, who were bound upon an excursion to preach the gospel, has gone down too?” (Spurgeon)
Orang berdosa bisa mati dalam keadaan mengenaskan, namun hal yang sama bisa juga terjadi pada orang yang benar.
Jadi tidak penting bagaimana kita mati dan dikuburkan di mana, yang paling hakiki dan fundamental adalah bagaimana kita hidup dalam pertobatan.
Jadi, bagaimanakah kita hidup dalam pertobatan?
Yesus menjelaskan dalam perkataan-perkataan selanjutnya :
“Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”
(https://alkitab.me/in-tb/Lukas/13/6-9)
Ya, pertobatan sama seperti pohon yang menghasilkan buah, hasilnya nyata, terlihat jelas dan dapat dirasakan.
🕯️Terus terang saya merasa buah pertobatan saya tidak nyata dan dapat dirasakan, baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Apa yang tertulis di Galatia 5 ,terutama dalam hal kesabaran dan penguasaan diri, saya tidak fokuskan untuk bertumbuh.
🕯️Perenungan hari ini mengajarkan saya bahwa pertobatan adalah menghasilkan buah. Saya tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal lain, bahkan tidak perlu peduli bagaimana saya mati dan di mana akan dikubur, selama hidup saya menghasilkan kesabaran, kebaikan, kemurahan, belas kasih dan penguasaan diri, maka saya akan menjadi seorang yang tenang menutup mata nanti.
Bro Sis,
Bapa di Sorga adalah Tuhan yang mencari buah pertobatan dari setiap manusia. Memang Dia panjang sabar dan selalu memberi kesempatan bahkan menyediakan segalanya untuk kita dapat bertobat, namun Dia juga adalah Allah yang adil, akan datang masa penghakiman bahkan penghukuman bagi setiap orang yang tidak mengambil kesempatan itu.
Mari bertobat, jangan tunda waktu,
Bapa di Sorga sabar menunggu langkahmu.
Dia adil, masa penghakiman pasti tiba,
Ambil kesempatan, raih kasih-Nya selagi masih tersedia.
“You are free to choose, but you are not free from the consequences of your choices.” – Zig Ziglar
Photo by Brienne Hong on Unsplash