Matius 18:34 (TB) Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Jika Anda bertanya lebih spesifik lagi seperti: Apakah kalau misalnya kita dihukum masuk ke neraka, kita tidak akan bisa keluar dari sana dan akan disiksa kekal selamanya?
Jawaban saya: Tidak!
Untuk memberikan petunjuk akan jawaban panjang lebar saya, giliran saya berikan Anda pertanyaan:
(1) Menurut Anda apakah benar jika Tuhan yang katanya Maha Pengasih, menghukum kita yang berbuat dosa kecil ataupun besar dalam jangka pendek (usia di bumi) dengan hukuman siksaan dahsyat kekaaaaal seeelamaannya? Katanya kasih, tapi kenapa suka sekali memberikan siksaan kekal selamanya?
(2) Menurut Anda apakah benar jika Tuhan yang katanya Maha Adil, menghukum kita yang berbuat dosa kecil ataupun besar dalam jangka pendek (usia di bumi) dengan hukuman siksaan dahsyat kekaaaaal seeelamaannya? Katanya adil, tapi kenapa jenis hukumannya jaauuh lebih berat dari yang dilakukan di bumi dan masa berlaku hukumannya malah tak terhingga kekal selamanya?
MUNGKIN ANDA & PARA PENDETA SALAH TAFSIR ALKITAB
Jika Anda memakai akal budi (logika dan nurani) tentu saja jawabannya adalah Tuhan tidak akan menyiksa pendosa kekal selamanya tanpa henti di neraka. Selama ini Anda atau pendeta Anda salah paham atau salaf tafsir dengan Alkitab.
Mari kita baca Perumpamaan yang diberikan oleh Yesus tentang pengampunan di Matius 18:21-35…
Matius 18:21-35 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Ayat-ayat di atas memang tentang pengampunan tapi juga menjelaskan tentang penghukuman di akhirat. Suatu hari nanti jika kita punya hutang kepada Tuhan (dosa) yang tidak terlunasi, maka ketika kita menghadap Tuhan (di akhirat), kita akan dihukum atas dosa kita.
Dan coba Anda perhatikan ayat 34 yang ada tertulis “sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.” Ada kata “sampai” itu menunjukkan makna ada batas waktunya, bukan menunjukkan makna kekekalan tanpa henti yang biasa diyakini banyak orang. Kalau sudah lunas hutangnya, Si Terhukum tidak akan dihukum lagi.
Coba Anda cari-cari di Alkitab, adakah ayat yang mengatakan bahwa seseorang yang masuk neraka akan dihukum disiksa tanpa henti kekal selamanya? Yang ada itu ayat-ayat yang menunjukkan bahwa tempat penghukumannya atau nerakanya ada selama-lamanya, bukan masa hukumannya!
Bersambung ke “Banyak Pemuka Agama Mencap Tuhan Itu Sosok Psikopat”.