Banyak Pemuka Agama Mencap Tuhan Itu Sosok Psikopat

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study, Kontroversial Ditandai

Seorang psikopat bisa saja membunuh orang lain tanpa sebab, tanpa rasa empati, tidak muncul rasa puas ketika menyakiti orang lain, dan tidak memiliki rasa bersalah saat menyakiti orang lain.

PS: Silahkan baca artikel sebelumnya “Apakah Hukuman di Neraka Itu Kekal Selamanya?”

Tanpa sadar, banyak orang bahkan pemuka agama, mencap Tuhan sebagai sosok psikopat dimana Ia bisa saja membunuh orang lain tanpa sebab, tanpa rasa empati terhadap penderitaan manusia, tidak muncul rasa puas ketika menyakiti pendosa di bumi dan menyakiti tanpa henti di neraka, serta tidak memiliki rasa bersalah saat menyakiti pendosa selamanya di neraka.

Memang sih, orang-orang dan para pemuka agama tersebut tidak berkata-kata secara langsung bahwa Tuhan itu psikopat. Tapi keyakinan dan doktrin merekalah yang secara tidak langsung itu sama saja mencap Tuhan sebagai psikopat!

Keyakinan atau doktrin bahwa Tuhan akan menyiksa pendosa tanpa henti selamanya di neraka tidaklah sesuai dengan sifat Tuhan yang adalah Maha Pengasih dan Maha Adil. 

Doktrin tersebut membuat hukuman penjara atau hukuman mati yang dilakukan oleh pemerintah manusia, jauh lebih manusiawi dan adil daripada hukuman nerakanya Tuhan.

 

AYAT-AYAT YANG “SEPERTINYA” MENDUKUNG HUKUMAN SELAMANYA DI NERAKA

Ada beberapa ayat di Alkitab yang sepertinya mendukung bahwa yang jahat atau pendosa akan dihukum dengan cara disiksa tanpa henti dan selamanya di neraka, yaitu ayat-ayat berikut ini…

Matius 25:46 (TB)  Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”

Matius 25:46 (NKJV) And these will go away into everlasting punishment, but the righteous into eternal life.”

Daniel 12:2 (TB)  Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.

Daniel 12:2 (NKJV) And many of those who sleep in the dust of the earth shall awake, Some to everlasting life, Some to shame and everlasting contempt.

Ibrani 6:2 (TB)  yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Ibrani 6:2 (NKJV) of the doctrine of baptisms, of laying on of hands, of resurrection of the dead, and of eternal judgment.

Dari ayat-ayat tersebut sepertinya mendukung bahwa orang jahat akan disiksa di neraka selamanya tanpa henti. Tapi apakah benar maknanya demikian?

Dari sekian banyak perumpamaan dan bahasa sastra kuno (jaman Alkitab), kita harus menyadari bahwa tidak semua apa yang tertulis itu maknanya benar-benar persis dengan yang ditulis. Maknanya bisa beda!

Bahkan di jaman sekarang saja kita punya istilah atau ungkapan sendiri dimana makna dari istilah tersebut berbeda dengan makna literalnya. Contoh:

  1. Besar kepala bukan berarti kepala seseorang yang besar bentuknya, tapi artinya sombong.
  2. Tangan kanan bukan berarti tangan sebelah kanan kita, tapi artinya orang kepercayaan dari seorang pemimpin.
  3. Kembang desa bukan berarti bunga yang ada di desa, tapi artinya gadis yang dianggap paling cantik di desa. 

 

JANGAN MENGARTIKAN MENTAH-MENTAH YANG TERTULIS DI ALKITAB

Jangan selalu mengartikan mentah-mentah apa yang tertulis di Alkitab. Ada beberapa perkataan Yesus yang memakai kiasan sehingga kita tidak bisa mengartikannya secara literal. Contoh:

  1. DagingNya adalah roti dan kita harus makan daging Yesus. DarahNya adalah anggur dan kita harus minum darahNya.
  2. Orang Kristen yang lahir baru.
  3. Yesus menyebut Petrus iblis ketika ia mengharapkan jangan sampai penyaliban terjadi pada Yesus.

Untuk bisa memahami makna “siksaan yang kekal” atau “hukuman kekal” yang diucapkan oleh Yesus sendiri, kita harus melihat ayat-ayat lainnya apalagi yang diucapkan oleh Yesus yang punya pembahasan yang sama.

Matius 3:12 (TB)  Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus)

Gandum yang dikumpulkan ke dalam lumbung pada ayat di atas adalah gambaran dari orang-orang yang masuk sorga. Sedangkan debu jerami yang dibakar sudah jelas adalah orang yang masuk neraka, dibakar sampai habis.

Matius 13:30 (TB)  Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Yohanes 15:6 (TB)  Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Wahyu 20:14 (TB)  Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

Wahyu 21:8 (TB)  Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” 

Ada beberapa perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus tentang “ending” atau akhir hidup “lalang” adalah dilempar ke api dimana nasibnya adalah musnah terbakar, hilang tanpa ada kehidupan lagi untuk selamanya. Itulah makna kematian kedua, artinya hilang lenyap selamanya. 

Gandum menerima hidup kekal (tetap ada), sedangkan lalang dibuang dibakar lenyap selamanya (habis tidak ada lagi).

Jadi makna dari hukuman kekal artinya adalah lenyap/musnah kekal atau tidak ada kehidupan lagi untuk selamanya.

 

HIDUP KEKAL VS MATI KEKAL

Ini sesuai dengan yang disampaikan Yesus di ayat-ayat berikut:

Roma 6:23 (TB)  Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 

Galatia 6:8 (TB)  Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Di Roma 6:23, upah dosa ialah maut yang artinya mati atau binasa. Di Galatia 6:8, lagi-lagi menyebutkan tentang kebinasaan alias musnah tidak ada kehidupan.

Terus di kedua ayat tersebut menyebutkan perbedaannya bagi yang selamat, yaitu hidup kekal. 

Di neraka matinya kekal alias habis binasa tidak ada lagi. Sedangkan di sorga hidupnya kekal selamanya!

Pengertian di atas pas sekali dengan ayat di bawah ini bahwa jiwa akan binasa (habis, hilang) di dalam neraka…

Matius 10:28 (TB)  Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

 

Tapi jangan berpikir kalau di neraka itu langsung binasa dengan cepat. Saya memang belum pernah pergi ke neraka, tapi logikanya, pembakaran itu ada prosesnya yang artinya ia memerlukan waktu untuk akhirnya habis musnah terbakar tinggal abu. Nah, kita tidak tahu jiwa pendosa itu bakal habis dibakar berapa lama ya? Kita juga tidak tahu seberapa sakit ketika dalam proses pembakaran. Aduh jadi merinding kalau membayangkannya!!

Bersambung ke “Arti Wahyu 20:10 Tentang Disiksa Siang Malam Sampai Selama-lamanya”.

Bagikan Ini:

Oleh awan717

Seorang penulis, konsultan di DOMBAPA.

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi