Keep the Fire Burning: The Burnt Offering

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study Tak ada komentar pada Keep the Fire Burning: The Burnt Offering

Sanggupkah kamu setiap hari mempersembahkan 2 ekor domba bagi Tuhan?

Sanggupkah keluargamu?

Sanggupkah gerejamu?

 

Imamat 6 : 8-13

TUHAN berfirman kepada Musa:

“Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.

Imam haruslah mengenakan pakaian lenannya, dan mengenakan celana lenan untuk menutup auratnya. Lalu ia harus mengangkat abu yang ada di atas mezbah sesudah korban bakaran habis dimakan api, dan haruslah ia membuangnya di samping mezbah.

Kemudian haruslah ia menanggalkan pakaiannya dan mengenakan pakaian lain, lalu membawa abu itu ke luar perkemahan ke suatu tempat yang tahir.

Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.

Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.”

 

Setiap pagi dan setiap petang 2 ekor domba dibakar habis sebagai korban bakaran di atas mezbah. Api harus tetap dijaga jangan sampai padam. 

Bahkan bangsa Israel sekalipun tidak sanggup melakukannya setiap hari! Hanya saat-saat tertentu saja diceritakan dalam Alkitab mereka melaksanakan korban bakaran ini. 

Syukur kepada Tuhan! Tuhan Yesus melalui pengorbanan-Nya di kayu salib menjadikan dirinya sebagai Domba Bakaran setiap saat bagi kita, menjaga api tetap menyala sehingga menjadi persembahan yang harum bagi Bapa di Sorga. 

Efesus 5:1-2

Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

 

Legakah kamu membaca ini? 

Lalu sikap apakah yang Tuhan inginkan untuk kita? 

Kita bisa membaca keseluruhan Efesus pasal 5 ini, yaitu berusaha dengan segenap hati, pikiran, tenaga dan kekuatan untuk hidup kudus di hadapan Tuhan. 

Yesus Kristus sebagai korban bakaran bukan menjadi licence untuk kita berbuat dosa, melainkan sebagai jalan bagi kita untuk mengejar kekudusan. 

 

🕯️Terus terang ada fase dalam hidup di mana saya menganggap pengorbanan Kristus sebagai ijin bagi saya untuk berbuat dosa. Akibatnya saya hidup di antara 2 dunia. Satu sisi melakukan pelayanan untuk Tuhan, di sisi lain saya hidup dalam kegelapan. 

🕯️Tuhan sungguh baik. Seiring bertambahnya usia kekristenan saya, Dia membukakan mata saya, membuat saya semakin yakin bahwa dengan pengorbanan Yesus Kristus sebagai korban bakaran yang harum, saya beroleh kesempatan untuk mengejar kekudusan dan membangun hubungan pribadi dengan Bapa di Sorga. 

🕯️Saya tahu bahwa saya tidak akan pernah mencapai kesempurnaan itu,namun saya percaya Korban Bakaran Yesus Kristus akan menguduskan saya. Amin. 

 

Bro Sis,

Betapa bersyukurnya kita semua bahwa Tuhan Yesus Kristus menjadi Korban Bakaran Abadi bagi kita. Korban yang harum bagi Bapa di Sorga. 

Saat ini marilah kita berusaha semampu dan sekuat tenaga untuk mengejar kekudusan. Menjaga api semangat kita terus menyala bagi Tuhan. 

Mempersembahkan hidup kita sendiri sebagai korban yang harum di hadapan Bapa di Sorga : 

 

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

(https://alkitab.me/in-tb/Roma/12/1

 

Bagikan Ini:

Oleh Eka Karnawan

Seorang dokter gigi yang cinta Tuhan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi