Dalam tradisi Kristen modern, kematian Yesus umumnya diperingati pada “Jumat Agung”, dan kebangkitan-Nya dirayakan pada hari Minggu yang disebut “Paskah”. Namun, jika kita menelusuri kembali akar Alkitabiah baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, kita akan menemukan bahwa sebenarnya Hari Kematian Yesus terjadi tepat pada Hari Paskah Yahudi, dan kebangkitan-Nya terjadi pada hari pertama minggu itu, yang lebih tepat disebut “Minggu Kebangkitan”.
1. Yesus Mati di Hari Paskah (Pesach)
Menurut Injil, Yesus disalibkan bertepatan dengan Hari Paskah Yahudi, yaitu tanggal 14 bulan Nisan dalam kalender Ibrani, saat bangsa Israel merayakan keluarnya dari Mesir dan penyembelihan anak domba Paskah.
Matius 26:2 – “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, dan Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
Yohanes 19:14 – “Adalah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: ‘Lihat, inilah Rajamu!’”
1 Korintus 5:7 – “… Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.”
Berdasarkan ayat-ayat ini, dapat disimpulkan bahwa peristiwa penyaliban Yesus terjadi pada hari yang sama dengan Hari Raya Paskah Yahudi, sebuah hari yang sangat signifikan bagi bangsa Israel karena memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir melalui perantaraan darah anak domba (Keluaran 12). Dengan demikian, dari perspektif Alkitab, hari kematian Yesus secara kontekstual dapat dipahami sebagai Hari Paskah.
2. Yesus Bangkit pada Hari Pertama Minggu Itu (Minggu Kebangkitan)
Kebangkitan Yesus terjadi “pada hari pertama minggu itu”, bukan pada Hari Paskah itu sendiri. Hari pertama minggu Yahudi adalah Minggu pagi, setelah Sabat (Sabtu).
Matius 28:1 – “Setelah hari Sabat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.”
Markus 16:2 – “Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.”
Lukas 24:1 – “Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah mereka sediakan.”
Maka dari itu, dari perspektif Alkitab, kebangkitan Yesus lebih tepat disebut sebagai “Minggu Kebangkitan“, bukan “Paskah” itu sendiri.
3. Asal-usul Istilah “Jumat Agung” dan “Hari Paskah” dalam Tradisi Gereja
- Gereja Awal merayakan Paskah (Pesach) sebagai hari kematian Yesus dan Kebangkitan pada hari Minggu.
- Konsili Nicea (325 M) memisahkan perayaan Paskah Kristen dari kalender Yahudi, menetapkan Paskah (Easter) pada Minggu setelah bulan purnama pertama musim semi.
- Tradisi Barat kemudian mempopulerkan istilah “Jumat Agung” (Good Friday) untuk kematian Yesus dan “Paskah” (Easter Sunday) untuk kebangkitan, meskipun ini tidak sepenuhnya sesuai dengan Alkitab.
4. Kesimpulan: Panggilan untuk Kembali ke Kebenaran Alkitabiah
- Menurut Alkitab, Yesus mati pada hari Paskah Yahudi (Pesach), bukan sehari sebelumnya.
- Kebangkitan-Nya terjadi pada hari Minggu dan seharusnya disebut “Minggu Kebangkitan”, bukan “Paskah”.
- Paskah (Pesach) sejati adalah tentang pengorbanan Anak Domba (Kristus), bukan kebangkitan.
Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih menghargai makna sebenarnya dari Paskah Alkitabiah dan tidak terjebak dalam tradisi yang sudah bergeser dari makna aslinya.
Meskipun tradisi gereja tidak salah dalam memperingati peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan Yesus, akan lebih mendalam jika kita meninjau ulang maknanya berdasarkan Alkitab. Dengan memahami waktu dan makna kematian serta kebangkitan Yesus secara lebih akurat, iman kita pun akan semakin diteguhkan.