Tanda Nyata Penyembahan Yang Mengubahkan Hidupmu

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study Tak ada komentar pada Tanda Nyata Penyembahan Yang Mengubahkan Hidupmu
Photo by Aleskandra Biliak: https://www.pexels.com/photo/worship-16241162/

 

 

Seorang berkata : “Terima kasih Tuhan karena sudah memberkati saya dengan ini dan itu…”

Sementara yang lain berdoa : “Berkat-Mu yang melimpah menyadarkanku bahwa aku sungguh tidak pantas menerimanya.” 

Menurutmu, siapakah yang hidupnya akan lebih berubah? 

Yesaya 6 : 1-5

Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.

Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya:

“Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam,

seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”

Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.

Lalu kataku:

“Celakalah aku! aku binasa!

Sebab aku ini seorang yang najis bibir,

dan aku tinggal

di tengah-tengah bangsa yang najis bibir,

namun mataku telah melihat Sang Raja,

yakni TUHAN semesta alam.”

 

Dari luar Nabi Yesaya terlihat sebagai manusia suci yang pantas menjadi panutan. Namun ketika ia melihat kekudusan dan kemuliaan Tuhan, Yesaya sadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa. Dia sadar bahwa diapun orang berdosa yang najis bibir sama seperti orang-orang sebangsanya. 

 

Bro Sis, 

Penyembahan yang benar seharusnya membawa kita kepada satu hal yaitu : betapa kita adalah manusia yang berdosa. 

 

🕯️Seringkali saya salah dalam menyembah Tuhan. Ketika berdoa, merenungkan firman, menginjil dan terlibat dalam pelayanan, saya merasa lebih baik di mata Tuhan. Saya bahkan merasa lebih rohani daripada orang lain. Seharusnya semakin dalam menyembah Tuhan, semakin sadar betapa najis dan berdosanya saya di mata Tuhan. Dan betapa saya memerlukan kasih karunia-Nya. 

🕯️Tuhan baik. Perenungan hari ini membukakan mata saya, bahwa ketika membantu orang sekalipun, saya tidak memposisikan diri lebih baik daripada orang yang saya tolong, melainkan ini demi kemurnian dan kesucian hati saya sendiri. Sehingga ketika mereka tidak berubah, saya tidak gampang kecewa dan putus asa, melainkan berusaha untuk bertumbuh lebih lagi dan bahkan menyelidiki apakah ada dosa saya yang menghalangi orang tersebut mengenal Tuhan dan kebenaran. 

 

Bro Sis, 

Penyembahan kita kepada Tuhan seharusnya semakin menyadarkan bahwa kita semua adalah manusia najis yang tidak layak di hadapan-Nya. 

Semakin dalam kita menyembah-Nya, semakin kita menyadari betapa kita membutuhkan kasih karunia pengampunan dari-Nya. 

Marilah kita menyembah Tuhan dalam kebenaran. 

Marilah penyembahan membawa perubahan yang nyata dalam hidup kita. 

 

“When ministry becomes performance, then the sanctuary becomes a theater, the congregation becomes an audience, worship becomes entertainment, and man’s applause and approval become the measure of success. But when ministry is for the glory of God, his presence moves into the sanctuary. Even the unsaved visitor will fall down on his face, worship God, and confess that God is among us.”

Warren and David Wiersbe

Bagikan Ini:

Oleh Eka Karnawan

Seorang dokter gigi yang cinta Tuhan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi