Terapi Madu, Alkitabiah & Berkhasiat

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study, Kesehatan, Sains Ditandai , Tak ada komentar pada Terapi Madu, Alkitabiah & Berkhasiat

Mazmur 81: 16. (81-17) Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.”

Madu mudah di dapat di apotek, minimarket, dan supermarket. Tapi tidak banyak masyarakat yang benar-benar percaya akan khasiat madu. Jangankan percaya, tahu secara sainsnya pun juga tidak banyak.

Oleh karena itu, saya akan membeberkan “sedikit” tentang madu dari sisi sains dan Alkitabnya.

Mengenal Khasiat Madu

Manusia sudah memanfaatkan madu sejak 10.000 tahun lalu sebagai sumber makanan. Bahkan, paling tidak 2700 tahun lalu, bangsa Mesir sudah menggunakan madu sebagai pengobatan.

Madu adalah cairan kental berwarna coklat keemasan yang dihasilkan oleh lebah. Cairan ini lengket dan lebih manis daripada gula.

Madu dibentuk melalui proses yang menakjubkan, dimulai dari ketika lebah mengumpulkan nektar bunga. Nektar tersebut dikumpulkan di mulut lebah yang selanjutnya bercampur dengan air liur lebah. Proses kimia alami itulah yang mengubah nektar menjadi madu.

Lebah kemudian membawa madu ke sarang lalu menyimpannya di dinding-dinding sarang. Kepakan sayap lebah yang dimaksudkan untuk membuka ventilasi untuk mengurangi kelembabannya menjadi langkah final agar madu siap dikonsumsi.

Madu murni, yakni madu yang tidak mengalami pemanasan, memiliki sifat anti bakteri, anti virus, dan anti jamur. Di dalam madu juga ditemukan substansi yang bersifat anti kanker dan anti tumor.

Berbeda dengan madu tidak murni. Hati-hati memberikan madu yang tidak murni kepada anak berusia kurang dari 18 bulan. Madu tidak murni diduga mengandung spora yang dapat menyebabkan keracunan di usus bayi yang sistem pencernaannya belum sempurna. Keracunan tersebut akan ditandai dengan gejala lesu, konstipasi, dan kurang nafsu makan.

Madu tidak murni pun tidak akan dapat memberikan manfaat yang optimal seperti yang mampu disediakan oleh madu murni, seperti:

1. Meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan sekaligus menghambat bakteri merugikan. Madu membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri bifido yang sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, madu membantu menghambat bakteri yang merugikan seperti Helicobacter pylori, yang dapat menyebabkan tukak lambung.

2. Memperbaiki dan melindungi sistem pencernaan karena efektif dalam mengatasi diare dengan cara membantu penyerapan elektrolit dan air sekaligus menghambat bakteri E. coli yang menyebabkan diare. Madu juga membantu memperlancar buang air besar, sehingga dapat membantu mengatasi konstipasi/sembelit sekaligus mengatasi tukak lambung dan melindungi lambung dari risiko iritasi karena mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu.

3. Meningkatkan penyerapan kalsium.

4. Sebagai antioksidan tinggi karena madu mengandung vitamin C, asam organik, enzim, asam fenolik, dan flavonoid.

5. Sebagai sumber energi yang baik.

6. Sebagai pengganti gula sehingga sangat dianjurkan bagi penderita diabetes.

7. Mempercepat penyembuhan luka karena madu membuat luka cepat kering, mengurangi pembengkakan luka, dan menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab infeksi.

Ada banyak sekali penelitian yang membuktikan manfaat-manfaat madu murni tersebut. Sebagian kecil di antaranya:

1. Mike McInnes, seorang pharmacist sekaligus psikolog, dalam presentasi berjudul “The Role of Honey in Restorative Sleep”, menunjukkan kalau madu membantu penyimpan glikogen yang cukup di dalam hati. Madu juga mengurangi stress karena mengandung antioksidan, mineral, unsur-unsur bioaktif lainnya.

2. Dr. David Baer dari USDA Agriculture Research Service Beltsville Human Nutrition Research Center meneliti mengenai manfaat madu bagi penderita diabetes melitus. Penelitannya membuktikan kalau toleransi badan terhadap madu lebih baik secara signifikan daripada ketika mengonsumsi sukrosa atau glukosa.

3. Jessica Beiler, MPH dari Penn State College of Medicine membuktikan madu merupakan pengobatan yang efektif bagi anak usia 7-18 tahun yang mengalami sulit tidur dan kerap batuk di malam hari.

4. Dr. Jamal Zidon telah melakukan penelitian mengenai efektifitas madu terhadap sistem daya tubuh di beberapa rumah sakit di Israel. Penelitian tersebut menyimpulkan kalau 32% penderita kanker menunjukkan peningkatan kualitas hidup setelah mengonsumsi madu.

5. Dr. Shona Blair dari University of Sydney, Australia, menyimpulkan kalau madu, walau pun dengan jumlah sedikit, sangat efektif melawan sekelompok besar bakteri dan jamur. Penelitian itu juga menyimpulkan kalau madu murni tidak memiliki efek samping.

Manfaat Madu untuk Tubuh yang Tertulis di Alkitab

1 Samuel 14:27. Tetapi Yonatan tidak mendengar, bahwa ayahnya telah menyuruh rakyat bersumpah. Ia mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan mencelupkan ujungnya ke dalam sarang madu; kemudian ia mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, lalu matanya menjadi terang lagi.

29. Lalu kata Yonatan: “Ayahku mencelakakan negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu ini.

Dari ayat-ayat di atas, digambarkan bahwa madu berkhasiat memulihkan stamina secara instan ketika Yonatan dan pasukannya terdesak dalam peperangan.

Ada banyak ayat di Alkitab yang mereferensikan madu, baik itu sebagai bagian dari menu makanan, persembahan kepada pembesar atau orang penting, dan juga sebagai obat. Bahkan berulangkali Kitab-kitab di Perjanjian Lama menyebut madu sebagai sesuatu yang sangat berharga dan dijanjikan Tuhan untuk Israel (Kel 3:8, Kel 3:17, Imamat 20:24, Bil 14:8, Ulangan 6:3, Yos 5:6, Yer 11:5, Yeh 20:6).

Amsal 24:13. Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

Dalam Kitab Amsal kita bisa tahu bahwa makan madu itu baik dan ini tergolong anjuran yang bijak demi kebaikan tubuh kita.

Dan tahukah Anda bahwa madu juga jadi menu utama Tuhan Yesus ketika masih kecil. Saya percaya madu ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan Yesus dan menjaga kesehatanNya:

Yesaya 7: 14-15. Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai Ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik.

Tidak hanya Yesus Kristus, Yohanes Pembaptis juga menjadikan madu sebagai makanan utamanya:

Matius 3:4. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

Jika Tuhan sendiri mereferensikan madu ciptaanNya, itu artinya madu adalah sesuatu yang SANGAT layak dijadikan makanan dan suplemen harian, bahkan sebagai obat. Apa Anda ingin selalu sehat seperti Yesus dan Yohanes Pembaptis? Cobalah menambahkan madu dalam menu keseharian Anda. Anda juga bisa mendapatkan manfaat maksimal dengan menambahkan madu dan bubuk kayu manis, yang bisa Anda lihat tipsnya DI SINI. 

Jika Anda mau tahu bagaimana membedakan antara madu asli dan madu palsu, Anda bisa melihat artikelnya DI SINI.

Dt Awan (Andreas Hermawan)

Bagikan Ini:

Oleh awan717

Seorang penulis, konsultan di DOMBAPA.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi