Unclean Animals: For What Purpose?

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study Tak ada komentar pada Unclean Animals: For What Purpose?

When we walk with the Lord

in the light of his word,

what a glory he sheds on our way!

While we do his good will,

he abides with us still,

and with all who will trust and obey.

Trust and obey, for there’s no other way

to be happy in Jesus, but to trust and obey.

Demikianlah lirik lagu Trust And Obey

Imamat 11: 1-4

Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:

“Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:

setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.

Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

 

Saya mungkin tidak akan pernah memakan unta, kelinci, burung elang, rajawali dsb. Namun saya bersyukur Alkitab dengan sangat jelas berkata tentang memakan binatang haram : 

Maka jawab-Nya: “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,

karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.

(https://alkitab.me/in-tb/Markus/7/18-19

Jadi mengapa Tuhan Allah memberikan peraturan kepada bangsa Israel tentang binatang-binatang yang haram untuk dimakan? 

Saya percaya tujuannya sama dengan perintah Tuhan kepada Adam dan Hawa untuk tidak memakan Buah Pengetahuan Baik dan Jahat di Taman Eden, yaitu ketaatan

Ya, benar sekali, karakter yang Tuhan inginkan dari umat pilihan-Nya adalah ketaatan yang didasari oleh kepercayaan akan rancangan-Nya. Trust and obey.

Saat ini kita hidup dalam Perjanjian Baru di mana tidak ada lagi makanan yang diharamkan dan kita hidup merdeka dari Hukum Taurat. Namun hati yang patuh dan percaya tetaplah harus kita miliki sebagai umat pilihan Tuhan. Sebab dengan atau tanpa hukum, jika tidak memiliki hati yang trust and obey, kita akan memiliki nasib yang sama dengan bangsa Israel di padang gurun. 

Bro Sis, 

Ini bukan bicara tentang hukum dan peraturan, melainkan bicara tentang hati. 

👉Bukan bicara tentang apakah kita harus doa atau saat teduh, ini bicara tentang hati yang rindu membangun hubungan dengan Bapa di Sorga. 

👉Bukan tentang suami harus memimpin atau istri harus menolong, melainkan bicara tentang hati yang mau menjadi pribadi yang lebih baik. 

👉Bukan tentang harus dibimbing, harus update dan harus minta nasihat, melainkan hati yang mau bertumbuh lebih baik lagi untuk memperluas Kerajaan Tuhan. 

👉Bukan tentang keuangan harus lebih baik, melainkan bagaimana supaya kita bisa lebih efektif dan sukacita ketika keluar mengasihi orang lain. 

👉Bukan tentang harus mengejar kekudusan, melainkan hati yang tidak mau terpisah dari kebaikan dan kemurahan Tuhan. 

 

🕯️Sebagai seorang introvert yang sangat menikmati kesendirian untuk membaca dan berpikir, bukan hal alami dan menjadi impian bagi saya untuk berbicara di depan umum untuk membagikan kebenaran firman. Namun hati saya tergerak untuk membantu meringankan pekerjaan pelayan jemaat untuk bisa lebih banyak keluar mengasihi orang-orang di luar sana. Karena itu memberikan pelajaran bukanlah suatu keharusan atau bahkan beban bagi saya. Dan Tuhan menjadikan hal ini menjadi sukacita bagi saya dan sebenarnya pada akhirnya membantu pertumbuhan pribadi saya juga. 

🕯️Saya tetap berharap suatu saat nanti ada seseorang yang lebih kompeten dan memiliki karunia dalam hal mengajar, dan bertalenta dalam berkata-kata. Namun saat ini saya bersukacita dan bersyukur pada kesempatan yang Tuhan berikan kepada saya. 

 

Bro Sis, 

Kita tidak lagi hidup di bawah Hukum Taurat. 

Tidak ada lagi kuk perhambaan dan sekarang kita hidup dalam kemerdekaan. 

Namun hati yang trust and obey tetaplah harus kita miliki, jaga dan kembangkan. 

Karena jika hatimu tidak dipelihara, semua rancangan damai sejahtera Tuhan akan menjadi keharusan,beban bahkan kejatuhan bagimu : 

 

Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini:

“Harus ini harus itu,

mesti begini mesti begitu,

tambah ini tambah itu!”

supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang,

sehingga luka, tertangkap dan tertawan.

(https://alkitab.me/in-tb/Yesaya/28/13

Bagikan Ini:

Oleh Eka Karnawan

Seorang dokter gigi yang cinta Tuhan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi