Bukan Salah Jemaat Jika Lebih Suka Dengar Motivator Daripada Kotbah Pendeta

Diterbitkan Dikategorikan dalam Hikmat, Sikap Ditandai

Jika Anda seorang pendeta atau hamba Tuhan, lalu mengeluhkan karena jemaat Anda lebih memilih dengar ceramah motivator daripada kotbah Anda… masukan saya adalah…

Jangan salahkan jemaat Anda, tapi salahkanlah diri Anda sendiri. 

 

CONTOHLAH YESUS

Ya benar…kiblat kita adalah Yesus dimana Dia memberi kotbah dan pengajaran penuh dengan kuasa, melebihi pengajar-pengajar lainnya.

Ini bukti-buktinya…

Kesan Pendengar setelah mendengar Kotbah Yesus di Bukit…

Matius 7:28-29 (TB)  Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. 

Ketika di tempat formal seperti rumah ibadat, Ia juga berkotbah dengan luar biasa…

Matius 13:54 (TB)  Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?

Markus 1:22 (TB)  Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. 

Markus 1:27 (TB)  Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”

 

Penjelasan kenapa Yesus kalau kotbah sangat bagus:

(1) Mengajar dengan kreatif. Bukan hanya di Bait Suci, tapi bisa juga di bukit, di danau, di jalan, di rumah, dll.

(2) Menyesuaikan kebutuhan, status sosial dan pekerjaan pendengarnya. Contoh: ketika berbicara dengan Ahli Farisi, perempuan berzinah, Pemungut Cukai, dll bisa beda-beda topik dan gaya bicara.

(3) Mengajar langsung kasih contoh, demo atau praktek. 

(4) Ada bukti-bukti mujizatnya.

(5) Kata-kataNya langsung kena di hati pendengarnya. 

(6) Yang diajarkan adalah hal-hal aplikatif di kehidupan sehari-hari semua orang.

(7) Disampaikan dengan tegas.

(8) Disampaikan dengan jujur.

(9) Disampaikan dengan cerdik dan bijaksana.

(10) Karena Yesus penuh hikmat dan Roh Kudus.

 

PAULUS MENGAJARKAN UNTUK TIDAK MENGANDALKAN KEKUATAN MANUSIA

Mungkin Anda memakai perkataan Paulus ini sebagai alasan kelemahan Anda…

1 Korintus 2:1-5 (TB)  Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.

Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.

Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.  

Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,

supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. 

 

Eit tunggu dulu. Anda jangan salah paham dengan ajaran Paulus tadi.

Coba Anda baca di pasal sebelumnya yaitu pasal 1… di sana Paulus menjelaskan tentang penginjilan, bukan tentang pengajaran atau berkotbah.

Paulus mengajarkan ke jemaat Korintus supaya jangan mengandalkan hikmat dan kekuatan manusia untuk bisa menginjil.

Andalkanlah Roh Kudus dalam penginjilan, itulah yang Paulus maksudkan.

Ingat ya, latar belakang Paulus itu adalah orang yang berpendidikan tinggi dan punya jabatan tinggi di komunitas Yahudi. Dia kalau ngajar dan kotbah itu luar biasa bagus dan dalam.

Tapi kalau urusan menginjil, dia ngga mau mengandalkan hikmat dan kekuatannya sendiri!

Mungkin Anda mengira bahwa Paulus itu kalau kotbah membosankan, karena ada tercatat … salah satu jemaatnya ada yang ketiduran waktu dia mengajar.

Kisah Para Rasul 20:9 (TB)  Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. 

Bro-sis… orang muda tersebut tertidur bukan karena kotbah Paulus membosankan. Bukan! Itu karena dia terlalu lama bicara berjam-jam sampai tengah malam (Kis 20:7).

Bahkan setelah kejadian itu, Paulus masih lanjut lagi bicara sampai fajar menyingsing! (Kis 20:11)

Paulus sengaja berbicara sangat lama karena besoknya ia akan pergi berpisah meninggalkan jemaat di sana.

Jadi bagaimana? Mulai dari sekarang, tirulah Yesus dengan cara upgrade diri Anda untuk bisa berkotbah dan mengajar dengan luar biasa, melebihi motivator-motivator pengembangan diri!

————

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan-tulisan saya lainnya, Anda bisa membacanya di dombapa.com/blog atau ikuti Newsletternya di dombapa.com/newsletter .

Jika Anda merasa tulisan saya ini bermanfaat, jangan lupa share tulisan ini ke orang lain atau ke medsos Anda. Siapa tahu ternyata juga bisa jadi berkat buat yang lainnya.

 

Tuhan memberkati,

Dt Awan (Andreas Hermawan)

Bagikan Ini:

Oleh awan717

Seorang penulis, konsultan di DOMBAPA.

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi