Kesombongan Rohani Antar Gereja – Bagian 3

Diterbitkan Dikategorikan dalam Bible Study, Kasih, Kesaksian, Kontroversial, Lifestyle Ditandai ,

MENGUTAMAKAN ACARA KEBAKTIAN DARIPADA KASIH

…Sambungan “Kesombongan Rohani Antar Gereja – Bagian 2

Suatu hari saya mengunjungi seorang teman dimana ayahnya menderita tumor dan beberapa penyakit lainnya. 

Saya lupa rincian penyakitnya seperti apa karena kejadian tersebut sudah lama sekali, tapi yang pasti masalah Bapak tersebut bukan hanya medis, tapi juga non-medis yaitu kena santet.

Karena menderita sakit sekali, saya pun kasihan dan memutuskan untuk datang ke rumah beliau sesegera mungkin, walaupun saat itu berbenturan dengan jadwal saya untuk menghadiri ibadah kebaktian.

Sebagai catatan… Waktu itu saya adalah salah satu leader di Gereja ekslusif yang saya ceritakan di tulisan sebelumnya.   

Sebagai seorang leader, Gereja tersebut mewajibkan kami untuk komitmen datang ke pertemuan ibadah sebagai nomer 1 di atas lainnya. 

Dan kebetulan saat itu, tindakan saya mengunjungi dan mengobati orang yang sakit parah dianggap mereka bukanlah prioritas lebih besar ketimbang menghadiri pertemuan ibadah.

Jadi waktu itu saya ditegor dan dinilai telah melanggar komitmen kepada Tuhan.

Hal seperti ini tidak hanya sekali, tapi berulangkali sehingga pelayanan yang sesuai dengan karunia saya dihambat oleh peraturan Gereja.

Padahal kalau mau smart, kenapa ngga kerjasama saja dengan saya di mana saya mengobati, terus mereka yang mengabarkan Firman?!

Pelayanan saya sebenarnya bisa menjadi pembuka jalan untuk menjangkau jiwa-jiwa, tapi sayang sekali mereka tidak bisa melihatnya.

 

SALAH PRIORITAS

Bagi saya, kejadian tersebut merupakan gambaran bahwa Gereja tersebut sudah salah prioritas, lebih memilih tradisi ibadah (yang katanya dari dan untuk Tuhan) daripada belas kasihan.

Hal ini sesuai dengan apa yang dialami oleh murid-murid Yesus ketika mereka memetik bulir gandum di Hari Sabat…

Markus 2:23-27 (TB)  Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.

Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”

Jawab-Nya kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, 

bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu — yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam — dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?”

Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,

 

Apalagi kalau kita baca ayat paralelnya, Yesus memberikan contoh imam-imam yang melanggar Hukum Sabat di dalam Bait Allah, tapi tidak bersalah.

Matius 12:5 (TB)  Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?

 

Ditambah Yesus berfirman demikian…

Matius 12:7 (TB)  Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.

 

Nah, ada lagi kejadian yang mirip-mirip ketika Yesus menyembuhkan orang di Hari Sabat demikian…

Matius 12:10-13 (TB)  Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? 

Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.

Lalu kata Yesus kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain. 

 

Yang lebih buruknya lagi, orang-orang Farisi yang hendak menjebak Yesus tadi setelah kejadian tersebut bukannya sadar malah pengen membunuh Yesus…

Matius 12:14 (TB)  Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. 

 

Itulah salah satu penyebab kenapa saya merasa perlu untuk meninggalkan Gereja eksklusif tersebut.

Saya harus memenuhi panggilan Tuhan dalam talenta-talenta dan karunia-karunia saya, tapi tradisi Gereja tersebut membatasinya, mencap pelayanan saya sebagai melanggar komitmen untuk Tuhan.

Bagaimana dengan Gereja Anda?

Bersambung…

—————–

Bro-Sis, cukup dulu ya tulisannya… lain waktu akan saya sambung lagi.

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan-tulisan saya lainnya, Anda bisa membacanya di dombapa.com/blog atau ikuti Newsletternya di dombapa.com/newsletter .

Jika Anda merasa tulisan saya ini bermanfaat, jangan lupa share tulisan ini ke orang lain atau ke medsos Anda. Siapa tahu ternyata juga bisa jadi berkat buat yang lainnya.

 

Tuhan memberkati,

Dt Awan (Andreas Hermawan)

Bagikan Ini:

Oleh awan717

Seorang penulis, konsultan di DOMBAPA.

DOMBAPA Ijinkan kami memberi notifikasi update terbaru kepada Anda.
Tidak
Ijinkan Notifikasi